MANET dan Wireless Sensor Networking


Seperti yang telah saya share pada awal perkuliahan CNG4A3 Jaringan Komputer Lanjut, dewasa ini salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat adalah di area improvement dari Machine to Machine (M2M).

Jika dulu M2M lebih banyak terkait dengan jargon yang sifatnya teknis, saat ini M2M menjadi salah satu driver untuk perkembangan teknologi informasi khususnya yang terkait dengan Future Internet concept.

Jika dulu istilah-istilah teknologi informasi lebih banyak bersifat teknis dan cenderung sulit dipahami (Network, HTTP, TCP, IP, sensor, dan sebagainya), saat ini istilah-istilah tersebut sudah sangat “lifestyle oriented”. M2M kini menjadi Internet of Things, dan tidak sekedar berbicara tentang teknologi namun juga membahas tentang manfaatnya untuk kehidupan masyarakat.

Selection_002
Future Networked Society
(sumber: Fraunhofer FOKUS, 2011)

Salah satu yang bisa kita jadikan patokan dalam pengembangan teknologi adalah Gartner Hype Cycle. Seperti namanya, hal ini adalah suatu analisis teknologi yang dilakukan oleh konsultan Gartner dan dibentuk menjadi suatu paparan visual untuk mempermudah pemahaman pembacanya.

 

Selection_001

Gartner Hype Cycle
(sumber: http://www.gartner.com/newsroom/id/2819918)

Dari pandangan Gartner, Internet of Things sekarang telah mulai mencapai puncak ilusinya, dan akan segera mulai masuk ke fase disilusi (mulai sadar akan realitas kemampuan Internet of Things) dan produktivitas.

Salah satu faktor penentu yang menjadi basis dari Internet of Things adalah perangkat-perangkat User Equipment (UE), baik yang sifatnya melekat ke manusia maupun yang berdiri sendiri berupa sensor dan aktuator.

Dalam kesempatan kuliah pertemuan ke 10 sampai ke 14, saya akan memberikan arahan mengenai sensor dan pengembangan jaringan nirkabel yang terkait dengan konsep MANET (Mobile Adhoc Network).

MANET dan WSN pada dasarnya adalah serupa (sama-sama sensor networks), namun ada beberapa perbedaan konsep dan cara kerjanya:


Node pada WSN memiliki daya, komputasi, dan komunikasi yang lebih terbatas dibandingkan dengan node MANET.

MANET memiliki tingkat mobilitas yang lebih tinggi, WSN cenderung statis.

Node failure pada WSN akan menyebabkan perubahan topologi.

Routing protocol pada MANET lebih kompleks, namun sebaliknya harus simpel untuk WSN.

Operasi rendah daya adalah hal penting untuk WSN.

MANET lebih address-centric, WSN lebih data-centric.


(sumber: K. Sivalingam et al., http://www.ewh.ieee.org/r2/baltimore/Chapter/Comm/WSN-IEEE-Nov2005-v2.ppt)

Dari penjelasan di atas, dapat dimengerti mengapa WSN menjadi suatu requirement tersendiri yang terpisah dari konsep MANET secara umum.

Baiklah … untuk melanjutkan eksplorasi kita, saya minta teman-teman masing-masing (individual) meng-instal Mannasim pada ns2.35 di atas Ubuntu 12.04 LTS untuk pertemuan di Pekan ke 10 (2 April 2015), serta mencoba menjalankan protokol LEACH untuk simulasi WSN.

Saya akan mengadakan semacam workshop kecil yang mempunyai bobot nilai 40% dari keseluruhan nilai CNG4A3. Skenario workshopnya adalah sbb:

Untuk mahasiswa dengan nomor presensi 1-20 (pada i-Gracias) hadir pada jam 06.30-07.30, untuk mahasiswa dengan nomor presensi 20 ke atas hadir pada jam 07.30-08.30.

Ketentuan penilaian untuk Tugas 2 Workshop ini adalah sbb:
60 =
jika tidak dapat menunjukkan instalasi ns2.35, atau menunjukkan tugas terlambat.
70 =
jika dapat menunjukkan instalasi ns2.35 dan LEACH, dan dapat menjawab 2 pertanyaan dari dosen.
80 =
jika dapat menunjukkan instalasi ns2.35 dan LEACH, dapat menjawab 2 pertanyaan dari dosen, serta mampu menjelaskan konsep WSN.
90 =
jika memenuhi kriteria nilai 80, ditambah dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk pengembangan WSN secara riset akademik.

Selamat mengeksplorasi!

Salam,
@antonherutomo


Leave a Reply